5 Jalur Seleksi Masuk Universitas Widyagama Malang

Salah satu kampus swasta terkemuka yang sanggup kita temukan di Malang adalah Universitas Widyagama Malang atau yang biasanya disingkat UWG Malang. Dilansir dari web site EduRank, tidak benar satu lembaga pemeringkatan kampus berskala dunia, UWG tempati peringkat 100 besar sebagai kampus paling baik di Indonesia.

Selain itu, UWG juga raih peringkat ke-6 sebagai perguruan tinggi paling baik di Kota Malang. Kampus ini terletak di Jl Borobudur No 35, Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Di sini terdapat 4 fakultas yang sanggup menjadi pilihan di dalam melanjutkan studi, yakni fakultas ekonomi dan bisnis, fakultas hukum, fakultas teknik, serta fakultas pertanian. Selain itu, UWG juga punya program pascasarjana.

1. Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Akademik (PM-PA)

Jalur penerimaan calon mahasiswa baru yang didasarkan pada prestasi akademik dan biasanya nilai rapor semester 1 sampai 5 minimal 7,5. Dibuktikan dengan foto copy raport kelas X sampai XII yang telah dilegalisir.

2. Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Minat Bakat (PM-PB)

Jalur seleksi masuk ini difokuskan pada penilaian prestasi yang meliputi prestasi olahraga, seni budaya (musik, suara, tari pertunjukan, dan sejenisnya), penalaran (olimpiade, karya ilmiah, debat, dan sejenisnya).

Kemudian, aktivitas sosial dan keterampilan lainnya dengan sertakan bukti sertifikat juara atau finalis pada aktivitas tersebut minimal tingkat kota/kabupaten yang telah dilegalisir.

3. Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Hafalan Al Quran (PM-HA)

Jalur penerimaan calon mahasiswa baru yang didasarkan pada kapabilitas menghafal Al Qur’an, minimal 3 Juz yang dibuktikan dengan surat info dari pimpinan sekolah atau pondok pesantren.

4. Seleksi Penerimaan

Mahasiswa Baru Jalur Nilai Ujian Akhir Nasional (PM-NUAN). Jalur seleksi masuk yang didasarkan pada nilai biasanya minimal 7,0 dibuktikan dengan foto copy ijazah SMA/SMK/MA yang telah dilegalisir.

5. Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Kerja Sama Instansi (PM-KI)

Jalur penerimaan calon mahasiswa baru yang bertujuan bagi siswa yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah atau swasta dengan sertakan bukti surat info mendapatkan beasiswa dari lembaga tentang yang telah dilegalisir.

Rektor Universitas Az-Zaitunah Tunisia MoU dengan PP Amanatul Ummah

Berbeda dengan para syaikh Timur Tengah yang biasanya sungguh-sungguh dan normatif, tampilan Prof Dr Abdullatif Bouazizi enjoy dan komunikatif. Rektor Universitas Az-Zaitunah Tunisia itu bahkan bahagia bercanda dan humoris.

Setidaknya, itulah pantauan BANGSAONLINE saat menyaksikan ceramah Prof Abdullatif Bouazizi di depan para santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur, Sabtu (24/6/2023). Abdullatif Bouzizi tiba di Amanatul Ummah lebih kurang pukul 11 siang. Ia disambut Dr Afif Zamroni, Direktur Pascasarjana Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC), di pintu gerbang Masjid Raya KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto.

Gus Afif – panggilan akrab Afif Zamroni – mewakili Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang kini menunaikan ibadah haji. Kiai Asep ke tanah suci dengan Dr KH Mauhibur Rohman (Gus Muhib), Rektor IKHAC.

Selain dengan Gus Muhib, pasti Kiai Asep juga dengan para jemaahnya. Kiai Asep terbang ke tanah suci 22 Juni 2023 dini hari. Kloter 83.

“Insyaalah sesudah pulang naik haji Kiai Asep bakal mampir ke Universitas Az-Zaitunah Tunisia,” kata Gus Afif saat mengemukakan sambutan.

Gus Afif yang alumnus Universitas Al Azhar Mesir itu mengemukakan sambutan di dalam bahasa Arab. Namun sesudah mengucapkan terima kasih dan menceritakan perihal Kiai Asep, Gus Afif minta izin berbahasa Indonesia untuk mengemukakan pidato pada para santri Amanatul Ummah.

Abdullatif Bouazizi didampingi lebih dari satu mahasiswanya. Diantaranya Dr H Zulfikar Ismail, LC, MA. Ia alumnus Universitas Az-Zaitunah yang sekaligus sebagai penerjemah

Abdullatif Bouazizi tampak sesuaikan tema ceramah yang ia sampaikan dengan audien santri yang biasanya tetap kecil.

Menurut dia, hidup itu pilihan. Tinggal kita memilih. Apakah memilih di atas yang otomatis mulia. Atau memilih di bawah dan hina.

“Kita menginginkan hidup mulia atau hina,” kata Abdullatif Bouazizi. “Tapi tersedia yang tak memilih di atas dan tak memilih di bawah?,” candanya saat menyaksikan lebih dari satu santri yang tampak tak merespon.