Eks Ketua BEM UI Berniat Menjadi Anggota Dewan

Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Manik Marganamahendra menjadi sorotan usai memutuskan maju sebagai bakal calon legislatif DPRD DKI berasal dari Partai Perindo terhadap Pemilu 2024 mendatang. Manik menyebut, dirinya sebetulnya sejak pernah berhasrat mendambakan duduk sebagai anggota dewan. Lulusan jurusan Kesehatan Masyarakat UI ini pun mengaku sudah lama tertarik dengan dunia politik.

Menurutnya, secara tak jelas kehidupan masyarakat sehari-hari benar-benar dipengaruhi oleh unsur politik. “Dari pernah sebetulnya saya tertarik di bidang politik. Politik itu dekat dengan kehidupan sehari-hari dan benar-benar personal,” ujarnya.

Bak gayung bersambut, kemauan Manik terjun ke dunia politik pun disambut oleh Partai Perdatuan Indonesia (Perindo). Meski sementara ini Perindo mempunyai di parlemen, Manik percaya partai besutan taipan sarana Hary Tanoesoedibjo itu mampu beri tambahan warna lain di dunia politik tanah air. “Perindo ini belum pernah diuji gagasannya selama berdiri. Artinya, Perindo belum ada yang duduk di pemerintahan. Jadi layak diuji,” kata dia.

“Selain itu, diversity di Perindo ini menarik sehingga mampu dijadikan kendaraan politik dan beri tambahan warna baru,” sambungnya. Pada Pemilu 2024 mendatang, Manik bakal beradu di daerah pilih (Dapil) 6 Jakarta Timur yang meliputi Kecamatan Makasar, Cipayung, Ciracas, dan Pasar Rebo. Sebagai informasi, Manik Maganamahendra sempat menjadi sorotan medio 2019 lalu.

Saat itu, Manik ikut menggerakan mahasiswa menggelar aksi demo di depan gedung DPR RI mengenai penolakan RUU KUHP, termasuk UU KPK. Ia pun diberi kesempatan dengan Ketua BEM berasal dari universitas lain beraudiensi dengan para anggota DPR RI. Di depan para anggota DPR RI itu, Manik dengan lantang memberikan mosi tidak percaya dan menyebut para dewan sebagai pengkhianat bangsa.

400 Universitas Top Di Malaysia Siap Tampung Lulusan Dari Sumut Dalam Edutourism

Sedikitnya 400 universitas (perguruan tinggi) di Malaysia siap menampung lulusan yang bakal melanjutkan pendidikan di negara tetangga tersebut terhadap strata S1 (sarjana), S2 (magister) dan program S3 (doktor).

Hal itu disampaikan Atase Pendidikan Education Malaysia Indonesia Zulfadhli Hamzah terhadap acara yang diselenggarakan Tourism Malaysia Medan di Santika Hotel, Kamis (15/06/2023) bertajuk Edutourism Malaysia Product Upddate 2023 yang ditujukan kepada calon mahasiswa, orang tua dan juga agensi pendidikan di Medan untuk mampu mengakses Info pendidikan dan juga eduwisata di Malaysia yang seluas-luasnya.

Hadir di acara itu Chan Hon Mun, Konsul Pelancongan di Konsulat Jeneral Malaysia di Medan, Asst. Manager SEGI University & Colleges Meri Yanthy Daud Parinding, Managing Director Sunflower Holidays Sdn Bhd, Ms. Mint Leong (Deputy President Malaysia Inbound Travel Agent) dan Sales & Operation Executive Pearl Holiday Sdn Bhd Ahmad Asyraf Ayob.

Zulfadhli Hamzah menjelaskan di Malaysia ada empat universitas negeri dan sisanya swasta. “Kita tawarkan ini kepada lulusan SMA, calon magister dan doktor di Sumut dan juga para pihak yang punya niat melanjutkan pendidikan di Malaysia dengan beraneka pertimbangan,” katanya.

Pertimbangan itu pada lain berasal dari segi kedekatan lokasi sebab Sumut benar-benar dekat ke Malaysia, kata dia. “Kemudian biaya termasuk terjangkau. Uang kuliah per semester itu diawali berasal dari Rp15 juta per semester untuk universitas negeri. Kalau di swasta diawali Rp30 juta,” kata dia. “Tapi pasti ada penawaran beasiswa penuh dan beasiswa sebagian. Tinggal diakses untuk mendapatkannya,” kata dia.

Menurutnya, Malaysia berani menjaring calon mahasiswa di Sumut sebab perguruan tinggi di negara tetangga tersebut sudah bertaraf world class university dan juga sudah masuk dalam world university ranking (peringkat universitas dunia) di level terbaik satu diantara yang ada di Asia Tenggara,” jelas Zulfadhli Hamzah.

Chan Hon Mun, Konsul Pelancongan di Konsulat Jeneral Malaysia di Medan, tunjukkan acara Edutourism Malaysia Product Upddate 2023 punya tujuan menarik minat calon mahasiswa untuk melanjutkan jenjang pendidikan tinggi di Malaysia sebagai pilihan untuk studi berstandar Internasional yang mempunyai kelebihan layaknya biaya kuliah relatif terjangkau dan biaya hidup murah.

Selain itu edutourism atau eduwisata adalah program wisata yang mengkombinasikan konsep pariwisata dengan pendidikan, menyajikan nilai-nilai pendidikan dalam paket-paket tour, kegunaan mewujudkan suasana pendidikan yang menyenangkan dalam suatu perjalanan wisata yang beri tambahan Info pengetahuan terhadap pengetahuan kealaman, sosial dan budaya dan juga pengembangan imaginasi dan kreativitas.

Diantara edutourism yang diminati di Malaysia pada lain edutourism science, homestay, tour campus bahkan tour ke kebun durian. Kalangan anak sekolah dan mahasiswa merupakan pembeli yang seringkali mempunyai minat besar terhadap edutourism, katanya.

Edutourism merupakan keliru satu segmen khas yang bakal menjadi fokus konsep promosi tahunan Tourism Malaysia di Indonesia. Indonesia merupakan keliru satu sumber pelajar antarabangsa yang khususnya bagi Malaysia. Saat ini ada kira-kira 131.255 pelajar asing yang tengah studi di Malaysia. “Sebab kuliah di Malaysia termasuk berkesempatan meraih pendidikan yang berjaringan internasional. Juga terdapat beasiswa yang umumnya disajikan oleh tiap-tiap perguruan tinggi di web mereka. Tedapat dua type beasiswa,” katanya. Yaitu beasiswa penuh (full-scholarship) atau beasiswa tidak penuh (partial-scholarship).