Program PkM Unggulan Prodi Universitas Mahasaraswati: Peran Medsos sebagai Pengelolaan Panti Asuhan
Prodi Manajemen Universitas Maharaswati Denpasar lakukan program Pkm manajemen mutu yang berjudul Upaya Meningkatkan Manajemen Mutu dan Softskill SDM terhadap Panti Asuhan Salam Kecamatan Tabanan.
Kegiatan ini di ketuai oleh kaprodi manajemen yakni Dr. Ni Made Dwi Puspitawati, SE., MM dan beranggotakan 3 orang dosen yakni Ni Made Indah Mentari, SE.,MM, I Dewa Made Arik Permana Putra, SE.,MM, Tiara Carina, S.Psi.,MM, serta melibatkan mahasiswa sejumlah 12 orang yang didampingi terhitung oleh Ibu Ni Putu Yeni Astiti, SE.,MM selaku sekretaris program belajar Manajemen.
Kegiatan PkM kali ini bekerja serupa dengan 1 mitra yakni Panti Asuhan Salam. Panti Asuhan Salam ini, telah berdiri sejak 6 Maret tahun 1979 yang berlokasi di Gg. I Jl. No, Delod Peken, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali. Panti Asuhan Salam miliki kapasitas daya tampung sebanyak 50 orang anak asuh. Panti Asuhan Salam terbuka bagi siapa saja yang mengidamkan singgah dan mengimbuhkan sumbangan donasi bersifat dana layaknya duwit tunai maupun nontunai dan keperluan kemanusiaan layaknya keperluan sandang serta pangan.
Bantuan berikut benar-benar diperlukan oleh pihak Panti Asuhan di dalam menunjang seluruh keperluan operasional Panti Asuhan.
Panti Asuhan Salam kala ini tetap belum miliki jaringan akses pendanaan yang memadai luas maka dari hal berikut berdampak terhadap kurangnya informasi yang di ketahui oleh masyarakat ataupun donatur terkait keberadaan dan keadaan Panti Asuhan Salam. Sehingga pendanaan yang di terima Panti Asuhan Salam minim. Dengan minimnya pendanaan maka dapat menyebabkan ada problem untuk menunjang keperluan puluhan anak asuh yang ada di Panti Asuhan Salam.
Maka dari hal tersebut, kesibukan PkM yang dilakukan Prodi Manajemen Universitas Mahasaraswati Denpasar terhadap Sabtu,17 Juni 2023 mengimbuhkan pengarahan terkait pemanfaatan media sosial bersifat Facebook maupun Instagram untuk memperluas akses pendanaan Panti Asuhan Salam demi mempermudah beroleh pendanaan dari donatur.
Tim Apatte62 Universitas Brawijaya Raih Juara di Shell Eco-Marathon Asia Pasifik dan Timur Tengah 2023
Tim Apatte62 Universitas Brawijaya (UB) berhasil meraih gelar juara di dalam kategori urban concept subkategori Battery Electric terhadap ajang Shell Eco-Marathon Asia Pasifik dan Timur Tengah tahun 2023.
Menurut https://www.smkn5-tng.com/ kompetisi ini terjadi selama enam hari, merasa dari 4 sampai 9 Juli 2023, di Stadion Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Tim Apatte62 UB berhasil mencatatkan hasil sejauh 182,6 km/kWh. Hasil ini memperlihatkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun pada mulanya yang hanya meraih 112,4 km/kWh, menurut keterangan Manajer Apatte62 Team 1, Muhammad Dilan Linoval.
Dilan Linoval memperlihatkan kepuasannya atas perolehan peringkat pertama di dalam subkategori Battery Electric. “Kami berhasil merampungkan persaingan ini dengan baik dan lancar,” ungkapnya lewat rilis media terhadap Senin (10/7/2023).
Tim Apatte62 Brawijaya mengirimkan keseluruhan 20 mahasiswa untuk berpartisipasi di dalam ajang ini. Mereka dibimbing oleh dua dosen pembimbing lapangan, yakni Waru Djuriatno, S.T., M.T., dan Prof. Dr. Eng. Ir. Denny Widhiyanuriyawan, S.T., M.T.
Apatte62 berhasil bersaing dengan 80 tim dari 14 negara di kawasan Asia dan Timur Tengah. Tahun ini, lebih dari 50 tim peserta berasal dari beraneka provinsi di Indonesia. Kompetisi ini terdiri dari dua kategori, yakni Urban Concept (Battery Electric, Internal Combustion Engine, dan Hydrogen Fuel Cell) dan Prototype (Electric, Hydrogen, dan ICE).
Prestasi Apatte62 di subkategori Battery Electric ini mengungguli dua universitas lain di Indonesia, yakni Universitas Indonesia (tim Arjuna) dengan hasil 171,6 km/kWh dan Universitas Negeri Jember (tim Titen) dengan hasil 115,0 km/kWh. Meskipun demikian, sayangnya Tim Apatte62 Brawijaya Team 1 tidak bisa melanjutkan ke kejuaraan tingkat dunia, yakni Shell Eco Marathon World Championship yang dapat diselenggarakan di India. Hal ini disebabkan oleh kasus tekhnis yang terjadi terhadap mobil Tim Apatte62 Brawijaya selama babak penyisihan race regional championship.