Sanksi Universitas PGRI Palangkaraya Akhirnya Dicabut
Pj. Rektor Universitas PGRI Palangkaraya, Slamet Winaryo mengatakan bahwa sanksi administrasi berat yang dilayangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menimpa pihaknya sudah sukses dicabut.
Slamet menjelaskan, perihal tersebut tertuang didalam surat tanggal Nomor 0456/E/DT.03.09/2023 mengenai Pencabutan Sanksi Administratif Universitas PGRI Palangkaraaya yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek RI lewat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek). Ditandatangani langsung oleh Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Diktiristek Kemendikbud RI, Nizam.
“Dengan adanya pencabutan administrasi tersebut. Kami akan bergerak cepat melakukan pembenahan pada proses operasional dan administrasi kampus. Sesuai bersama janji yang kami berikan, kepada pihak kementerian,”ucapnya kala di konfirmasi, Minggu (25/6/2023) pagi. Slamet terhitung memberi tambahan keliru satunya yang melakukan pembenahan secara cepat mengenai pangkalan data kampus. Kendati demikian, pengalaman terkena sanksi administrasi tersebut jadi pembelajaran bagi pihaknya. Dalam melakukan perbaikan pada tata kelola universitas berasal dari segi administrasi, organisasi, manajemen dan kepemimpinan.
“Insya Allah lewat pertolongan semua pihak, jadi berasal dari tingkatan paling atas hingga terbawah. Tentunya kami akan makin melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas,”katanya.
Slamet terhitung memberi tambahan informasi, keliru satu alasan terkuat pihaknya dicabut sanksi administrasi berat, gara-gara sudah memenuhi penyelesaian temuan berasal dari tim Kurikulum Perguruan Tinggi/EKPT Dikti. Dan pihaknya dinilai bisa menjalankan tata kelola administrasi, organisasi, manajemen perguruan tinggi untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT) bersama baik. “Untuk perkulianan sepanjang ini selalu berjalan, dan bersama pencabutan sanksi ini kami bisa melakukan penerimaan mahasiswa baru cocok ketentuan yang ada, terhitung melakanakan yudisium dan wisuda. Saya terhitung mengucapkan menerima kasih atas doa dan pertolongan semua masyarakat Kalteng”tandasnya.
Universitas Brawijaya Kembali Kukuhkan Empat Srikandi Guru Besar
Universitas Brawijaya ulang meningkatkan empat guru besar, di pertengahan tahun ini. Hebatnya para guru besar ini, adalah para srikandi yang tangguh di bidangnya. Mereka dikukuhkan pada Senin dan Selasa (26-27/6/2023) di gedung Samanta Krida universitas setempat
Dimulai berasal dari Prof. Dr. Dra. Sri Rahayu, M.Kes., asal MIPA UB dan guru besar kedua, Prof. Dr. Eng. Fitri Utaminingrum, ST, MT., asal FILKOM UB Dalam orasinya, Prof. Sri Rahayu mengatakan kelebihan semanggi air. Karena tidak tersedia eugenol yang berwujud toksik pada spermatozoa. Ini berbanding terbalik bersama keyakinan masyarakat, bahwa daun kemangi-lah yang meningkatkan kualitas sperma.
Dari penelitiannya, kemangi bisa meningkatkan parameter-paremeter yang berkaitan bersama kualitas sperma. Antara lain motilitas sperma (65 persen). Namun, pada dosis 200 mg/kg BB, kemangi menurunkan motilitas sperma.
Sedangkan tanaman semanggi air, yang kerap digunakan masyarakat Indonesia untuk sayuran pecel, punya potensi untuk digunakan sebagai MPISQ.
“Karena sesudah dicoba ke hewan coba di laboratorium, semanggi air bisa meningkatkan kualitas sperma. Melalui perannya sebagai antioksidan maupun antiinflamasi,” urainya.
Dari hasil pemikiran fitokimia, semanggi air mempunyai kandungan metabolit sekunder. Yang punya aktifitas antioksidan. Antara lain quercetin, gallic acid, B-karoten, genistein, apigenin, daidzein dan naringenin.
Berbeda bersama kemangi, semanggi air tidak berwujud toksik pada spermatozoa. Sehingga bisa meningkatkan dan melakukan perbaikan kualitas sperma. Selain itu, tanaman ini terhitung tidak berwujud toksik pada hepar (hati) dan ginjal.
Namun, kelemahan penggunaan semanggi air sebagai MPISQ, adalah belum adanya kajian pada fungsi sel Leydig. Sebagai penghasil utama hormon-hormon reproduksi, yang berperan di didalam libido hewan coba.
Sehingga ia berharap, tersedia penelitian sambungan yang menganalisis dampak tanaman semanggi air, sebagai MPISQ pada takaran hormon reproduksi. Analisa kualitas sperma lewat pendekatan DNA dan protein dan fungsi sel Leydig.
Sedang Prof. Fitri Utaminingrum, lewat inovasinya yang diberi nama: “Kursi roda pintar multi-feature”. Inovasi ini jadi solusi bagi penyandang disabilitas fisik.
“Kursi roda pintar ini, punya beberapa fitur kendali. Yaitu manual, remote, pengenalan suara, human tracking, pergerakan kepala dan pergerakan bola mata, “ tuturnya.
Selain itu terhitung ditambah bersama proses pengenalan papan nama ruangan, objek rintangan dan klasifikasi style permukaan jalan. Fitur lain yang di sediakan kursi roda ini, adalah fitur ikuti gerak pemandu atau human follower. Kursi roda ini, terhitung ditambah bersama proses keamanan deteksi rintangan berwujud tangga turunan, tangga naik, pilar dll.
Kemudian dilanjutkan dua srikandi asal Fakultas Pertanian UB, yang akan dikukuhkan Selasa (27/6/2023). Mereka adalah Prof. Dr. Ir. Sri Rahayu Utami, M.Sc. Yang merupakan profesor ke-30 berasal dari Fakultas Pertanian dan ke 172 di UB. la merupakan profesor didalam bidang pengetahuan Geokimia Tanah. Yang memaparkan rencana GeoBioKim SL, untuk manajemen kesuburan tanah pada lahan pertanian terdampak erupsi gunung api.
Jika anda sangat tertarik membaca artikel bermanfaat, saya akan merekomendasikan anda untuk mengunjungi halaman website https://www.smkn5-tng.com/.