Universitas Indonesia Dorong Penggunaan Kendaraan Elektrifikasi di Lingkungan Kampus

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset Universitas Indonesia Dedi Priadi menyatakan bahwa mereka mendorong pemanfaatan kendaraan elektrifikasi di lingkungan kampus.

“Jadi, sebenarnya nanti ke depan kami berharap mobil yang berbahan bakar minyak bisa saja mesti dikurangi. Kita berkenan terasa dengan bisa saja pimpinan UI pakai mobil listrik misalnya,” ucap Dedi di Depok, Jawa Barat, Senin.

Selain itu, UI terhitung telah menerapkan pemanfaatan sepeda listrik sebagai cara untuk kurangi peredaran sepeda motor berbahan bakar konvensional di di dalam kampus. Dedi menilai upaya berikut mesti dijalankan di dalam upaya menjadikan UI sebagai universitas hijau dan ramah lingkungan.

Menurut dia, pemanfaatan kendaraan listrik di lingkungan universitas miliki sejumlah manfaat, diantaranya kurangi emisi gas rumah kaca, memicu kualitas hawa jadi lebih baik, menghemat energi, serta menciptakan universitas yang ramah lingkungan.

UI pas ini miliki dua unit bus listrik, namun, belum tersedia layanan pengisian kekuatan untuk bus berikut di di dalam kampus.

“Jadi, tinggal nanti masalah charging (pengisian daya). Kita terhitung berharap ada penelitian dan inovasi berkenaan dengan kendaraan listrik ini,” kata Dedi.

Dedi meminta ada kampanye penyadaran dan program edukasi kepada semua bagian universitas berkenaan kegunaan kendaraan listrik, konversi energi, dan keberlanjutan lingkungan. Kerja mirip dengan pemerintah dan industri terhitung diinginkan bisa dijalankan untuk mengembangkan kebijakan yang menunjang pemanfaatan kendaraan listrik di universitas UI.

“Dengan menyita beberapa langkah ini, kami meminta bisa menciptakan universitas yang konsisten dan ramah lingkungan serta beri tambahan kontribusi positif di dalam menanggulangi pergantian iklim dan melindungi kelestarian lingkungan,” kata Dedi.

Universitas Indonesia hari ini menandatangani nota kesepahaman dengan PT Honda Prospect Motor (HPM) di dalam bidang edukasi dan riset teknologi elektrifikasi. Perwujudan kerja mirip berikut antara lain berwujud donasi berasal dari Honda berwujud satu unit stasiun pengisian kekuatan yang digunakan untuk mengisi kekuatan baterai Honda e serta Honda Brio sebagai alat penelitian untuk mahasiswa Teknik Universitas Indonesia.

Viral Mahasiswa KKN Universitas Negeri Padang Diusir Warga

Beredar di tempat sosial video Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Padang (UNP) diusir oleh warga.

Mahasiswa KKN UNP berikut diusir berasal dari tempat KKN mereka di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumbar.

Hal berikut buntut berasal dari konten TikTok yang dibuat oleh sejumlah mahasiswa KKN itu yang mengkritik soal layanan di kecamatan Bungus tersebut.

Konten video mahasiswa KKN itu kini viral dan beredar di tempat sosial. Adapun tidak benar satu akun yang mengunggah video itu adalah akun Instagram @undercover.id.

“Peserta KKN Diusir Warga Setelah Buat Konten Sindir Fasilitas Dilokasi,” mengisi narasi di dalam unggahan Instagram @undercover.id.

Dalam video singkat tersebut, kelihatan sejumlah mahasiswa KKN wanita memicu konten soal layanan di Kecamatan Bungus.

“Kalian libur semester? Mana maen, KKN-lah. KKN kalian di mana? Tanah Datar, Lima Puluh Kota? Bungus lah, air gak ada, mandi di mushala. Diusir? Ngontrak bayar pula,” ucap sejumlah mahasiswi di dalam video konten tersebut.

Pada video lainnya, kelihatan pula mahasiswa KKN itu telah mengemasi barang-barangnya.

Hal berikut ternyata buntut berasal dari konten TikTok yang dibuat oleh sejumlah mahasiswa KKN itu.

“Adik-adik diakui tidak tersedia membawa perubahan, sampai nanti tersedia penyelesaiannya oleh dosen pembimbingnya kepada kami, kepada Bapak Camat dan Lurah. Jadi itu keputusannya, dikarenakan untuk mengingat keamanan adik-adik terhitung di lingkungan, dikarenakan pasti tersedia warga yang membaca itu, dikarenakan ini bukan masalah adik-adik dengan pemerintah,” kata seorang pria di dalam video itu.

Dilansir berasal dari https://www.smkn5-tng.com/, Erianjoni, Sekretaris UNP, perlihatkan bahwa harusnya perihal berikut tidak terjadi.

Menurutnya, jika tersedia masalah atau perihal lain yang berjalan selama pelaksanaan KKN di wilayah tertentu, mahasiswa mesti berkomunikasi dengan dosen pembimbing lapangan (DPL).

Selain DPL, UNP terhitung miliki unit pelaksana pusat KKN sebagai wadah komunikasi bagi mahasiswa.

“Ini sebenarnya keliru. Mahasiswa kami mesti diberi pembelajaran, tidak semua mesti seutuhnya lewat tempat sosial, kan tersedia wadah komunikasinya, DPL dan unit pelaksana pusat KKN.