Universitas Lampung Raih Juara Umum Lomba Nasional Forum Komunikasi FKIP Se-Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) lagi perlihatkan kualitasnya di tingkat nasional dengan raih juara umum pada Lomba Tingkat Mahasiswa. FKIP Unila berhasil mengalahkan 34 Perguruan Tinggi Negeri lainnya yang turut dan juga didalam lomba nasional ini. Kemenangan ini tidak lepas dari prestasi dua mahasiswa FKIP Unila yang raih juara 1 pada lomba micro teaching saintek dan lomba solo song.
Mahasiswa berikut adalah Maricha Marulina Nainggolan dari program studi pendidikan biologi dan Hafid Khoiruddin dari program studi pendidikan musik. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dan Alumni FKIP Unila, Hermi Yanzi mengatakan, prestasi ini merupakan hasil kerja keras para mahasiswa dan pendamping yang udah buat persiapan diri sejak satu bulan lalu.
“Ini sesuatu perihal luar biasa agar kami dapat memberi tambahan kontribusi prestasi bagi Universitas Lampung pada bidang kemahasiswaan. Kami mengucapkan terima kasih kepada rektor, para wakil rektor, dekan, para wakil dekan FKIP, para kajur dan sekjur, dan juga para kaprodi yang udah mendukung aktivitas ini,” ujarnya dilansir dari laman Unila. Dekan FKIP Unila, Prof Sunyono menyampaikan, ucapan selamat atas raihan prestasi yang udah diperoleh mahasiswa FKIP Unila.
“Diharapkan ini dapat memacu prestasi mahasiswa lain di FKIP Unila. Ayo konsisten motivasi seluruh mahasiswa, tim pembina, kaprodi, kajur dan sekjur untuk instansi yang lebih baik,” ungkapnya. Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah ditunaikan di Halaman Kedaton Kesultanan Ternate yang dihadiri Wali Kota Ternate, Sultan Ternate, Rektor Universitas Khairun, para Dekan, para Wakil Dekan, Kajur, Sekjur, dan juga Ketua prodi FKIP Negeri se-Indonesia.
Sivitas UB Jadi Pelopor Protokoler PTNBH
Untuk memperkuat jejaring protokol di lingkup Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum, sebanyak 21 PTNBH membentuk Forum Keprotkolan PTNBH. Di instansi ini, Universitas Brawijaya memasang Kepala Divisi Protokoler, Sri Sunarmi, S.Sos., M.M selaku Sekretaris. Ketiga orang ini adalah pelopor forum protokol di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang terpilih secara aklamasi.
Pembentukan forum ini ditunaikan pada Jumat-Sabtu (7-8/7/2023) di Gedung University Club, Universitas Gadjah Mada. Selain Sri Sunarmi, ada pula Haryanto, SE., MM dari Universitas Gadjah Mada sebagai ketua, dan Suharman Hamzah ST, MT., M.M., dari Universitas Hasanuddin sebagai Wakil Ketua.
Menurut https://www.smkn5-tng.com/, ada sebagian agenda kerja dari forum ini. ”Pertama tentang peningkatan grade petugas protokol yang hingga sementara ini masih di pandang rendah, lantas terhitung menginisiasi terdapatnya penghargaan pada insan protokoler. Selain itu, forum ini kelak dapat jadi pintu protokol nasional di tingkat satuan kerja maupun Badan Layanan Umum di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan”, jelasnya.
Forum ini, menurut Sunarmi, dapat berperan sebagai wadah pengembangan kebolehan insan protokol. “Di forum ini, kami dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dan memudahkan diskusi antar individu”, jelasnya.
Ketika ditanya tentang peran protokol, Sunarmi menjawab dengan percaya bahwa protokol wajib diangkat. “Protokol terhitung wajib diperhatikan manfaat dan kinerjanya di tiap kampus dan instansi untuk melindungi kelancaran acara. Tidak hanya di lingkup universitas, tetapi terhitung di tingkat fakultas dan lembaga. Untuk di UB sendiri terhitung rencananya dapat diadakan pelatihan di kalangan mahasiswa”, terangnya.
Inspiratif! Kisah Anak Korban Tsunami Aceh Kuliah Gratis di UGM
Meraih pendidikan setinggi-tingginya pasti jadi dambaan sebagian besar orang. Pun dengan Muhammad Arifin Ilham (18) yang memiliki tekat kuat dapat raih pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi. Meski lahir dan tumbuh dari keluarga sederhana, tetapi asa untuk raih cita begitu menggelora, sekuat arus tsunami yang sempat memporak-porandakan kampung halamannya pada 2004 silam.
Kini dambaan Arifin kian nyata. Cita-citanya jadi seorang diplomat selangkah lebih dekat. Ia berhasil diterima masuk Universitas Gadjah Mada melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNBP) 2023 di Prodi Ilmu Hubungan Internasional FISIPOL. Diterima kuliah di UGM jadi sebuah kebanggaan tersendiri baginya. Selain tanpa tes, ia pun jadi penerima UKT Pendidikan Unggul bersubsidi 100% (UKT 0) dari UGM agar dibebaskan dari biaya kuliah hingga 8 semester. Tak hanya itu, ia terhitung jadi kandidat penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari pemerintah.
Arifin merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Mukhlis (46) dan Afrianti (40) asal Desa Lamgeu eu, Peukan Bada, Aceh Besar. Sang bapak yang jadi salah satu tulang punggung keluarga yang setiap harinya menggerakkan usaha toko kelontong. Dari usahanya itu, pendapatan yang dihasilkan setiap bulannya kebanyakan Rp1-1,5 juta untuk menghidupi keluarga besarnya.
Sejak kecil Arifin tumbuh didalam lingkungan sederhana. Bahkan, di awal kehidupannya dijalani di barak pengungsian. Ia lahir tiga bulan sehabis tsunami meluluhlantahkan Banda Aceh, terhitung kampung halamannya. Dari lahir hingga usia dua th. ia terpaksa tinggal di tenda barak pengungsian karena rumah orang tuanya rata dengan tanah tak bersisa. Dalam kondisi mengungsi, Arifin terlahir prematur di usia persentase tujuh bulan dengan berat hanya 1,3 Kg.
“Saat terjadi tsunami Desember 2004 lalu, ibu masih kondisi hamil saya usia persentase lima bulan. Alhamdulillah, bapak ibu berhasil selamat dari tsunami, lari ke bukit sementara itu,” tuturnya sementara ditemui di rumahnya belum lama ini.
Dua th. tsunami berlalu, ia dan keluarganya lagi ke kampung halaman duduki rumah dukungan tsunami dari pemerintah. Sejak sementara itu sang bapak mengawali lagi usaha toko kelontong warisan keluarga di Desa Keudebing yang berjarak kurang lebih 4 Km dari rumahnya.